Search This Blog
Kita semua adalah pelayan; biasa jadi pelayan keinginan sendiri, pelayan orang lain, pelayan masyarakat atau pelayan Tuhan ; jadilah pelayan yang mampu menyelamtkan diri di dunia dan akhirat
Featured
- Get link
- X
- Other Apps
Posted by
SUBHATMA
TERSESAT DIRUMAH TUHAN
Hingga saat ini manusia yang menempati alam semesta atau planet
bumi ini sangat mempercayai bahwa yang menciptakannya adalah Tuhan (bagi yang
beragama). Selain agama, kita tidak tahu lagi untuk memberi definisi terkait
dengan yang mengadakan dunia ini beserta isinya. Bahkan kita juga sering
mendiskusikan segala sesuat, begitu hal itu diluar kemampuan nalar dan pikiran
kita, kita akan menyimpulkan itu adalah urusan Tuhan, itu adalah kuasa Tuhan.
Jika benar dunia ini adalah ciptaan Tuhan, berarti Tuhan selalu melihat dan
mengawasi hasil ciptaanya.
Berapa banyak Tuhan?
Dalam pemahaman agama, kita sering mengelompokan beda agama beda
Tuhannya, jangankan beda kelompok, dalam satu kelompok saja kita saling mengkritisi
perbedaan, tapi semua atas nama Tuhan. Apakah orang ateis juga mencari tuhan?
Jika Tuhan kita pahami sebagai yang Maha dan Tidak. Pertama, Maha Esa Berarti hanya ada satu yang selalu kita debatkan
dengan cara yang berbeda, Maha Kuasa berarti setiap celah di dunia ini ada Tuhan
yang selalu kita cari kemana-mana, Maha Besar sebesar dunia ini tapi tidak
pernah kita lihat, dll. Kedua, tidak
terlihat yang selalu kita ingin plototin, tidak terpikirkan yang selalu kita
pikir siang malam, dll.
Berdasarkan
kitab suci Bhagawadgita, ada
empat macam orang yang baik hati memuja-Ku, mereka yang sengsara, yang mengejar
ilmu, yang mengejar harta, dan yang berbudi.
Mengapa Tuhan perlu kita dekati dan
kita puja?
Bukankah Tuhan ada dimana-mana?
Satu
hal yang harus dipahami oleh manusia, bahwa agama dasarnya adalah keyakinan.
Dengan dasar keyakinan inilah kemudian manusia yakin bahwa yang didekati dan di
puja itu ada, yaitu Ia Yang Maha kuasa segala hal, serta bersifat maha
pengasih, maha pengampun, dan sebagainya. Disamping itu kita menyadari bahwa
manusia memiliki kelemahan dan keterbatasan. Setelah kita memiliki keyakinan
bahwa Tuhan itu ada dan sadar akan kelemahan serta keterbatasan yang dimiliki
manusia, maka akan melahirkan sikap mendekatkan diri dan memuja-Nya,
inilah yang disebut dengan Sembahyang. Pada saat sembahyang, Pertama, kita
melantunkan doa-doa pujaan dan pujian untuk mengagungkan, menyanjung
kemahakuasaan-Nya. Kedua, menyampaikan segala permohonan, seperti permohonan
keselamatan, panjang umur, permohonan dipermudah mencari rezeki, permohonan
kesembuhan, dan sebagainya.
Tuhan
ada dimana-mana, Beliau ada di Pura dan di luar Pura, termasuk berada pada
setiap insan makhluk. Kalau Tuhan ada di luar Pura, apa perlunya kita datang ke
Pura memuja Tuhan? Untuk menjawab pertanyaan tentang pentingnya memuja Tuhan di
Pura dapat diumpamakan seperti seekor sapi betina. Seluruh tubuh sapi perah
terdiri dari daging, tulang, otot, dan lain-lainnya berfungsi menghasilkan air
susu. Air susu hanya dapat dikeluarkan lewat punting sapi betina. Demikian pula
halnya bagi manusia kebanyakan yang ingin mendekatkan diri kepada Tuhan, hanya
pada tempat yang bersih dan suci akan dirasakan kehadiran Tuhan.
Menurut
kitab Suci Bhagawadgita Bab VII sloka 16, menyebutkan ada empat tipe bhakta
(umat/manusia) yang baik memuja Tuhan yang dikenal dengan Catur Widha
Bhajante. Yaitu:
- Artah, artinya bhakta yang memuja Tuhan karena ditimpa
kemalangan, penderitaan, kesusahan dan sakit. Tuhan dipuja dan dipuji, mohon
diringankan bahkan dibebaskan dari segala penderitaan, mohon kesembuhan dari
penyakit yang ia derita. Kenyataan ini tidak dapat kita pungkiri, setiap orang
pasti pernah mengalaminya. Segala upaya telah ditempuh untuk kesembuhan dari
penyakit yang di derita, mulai dari pengobatan medis (dokter), pengobatan
tradisional (dukun dan Paranormal), tidak juga menunjukkan gejala-gejala
kesembuhan. Satu-satunya jalan terakhir ditempuh adalah dengan cara sembahyang
(berjapa), mohon kemujizatan Tuhan.
- Artha Arthi, artinya bhakta yang memuja Tuhan dengan tujuan mendapatkan
keuntungan material. Begitu kekayaan material dicapai, Tuhan dilupakan, karena
kita sangat sibuk dan terlena menikmati kesenangan duniawi. Bahkan mungkin
untuk memikirkan matipun tidak sempat. Kejayaan menikmati kesenangan material
tidak selamanya dapat kita pertahankan, suatu saat pasti mengalami musibah
berupa gulung tikar. Pada saat inilah bhakta kembali ingat memuja Tuhan, bahkan
dengan cara-cara yang berlebihan, bahkan menghaturkan persembahan berupa sesaji
dengan biaya yang mahal.
- Jijnasuh, artinya memuja Tuhan dengan mengharapkan kedudukan dan
kepandaian atau ilmu pengetahuan. Setiap manusia yang masih tergolong awam
dalam hal spiritual, permohonannya ini dianggap wajar. Karena mereka yakin
Tuhan Maha Pemurah dan maha pengasih. Apabila permohonannya dikabulkan dan
didasari oleh usaha kerja keras, tanpa mengenal putus asa, bertambah teballah
keyakinannya kepada Tuhan.
-
Jnani, artinya bhakta yang memuja Tuhan karena kewajiban sebagai
orang yang beragama. Bhakta ini hanya memuja Tuhan, mensyukuri dan mengucapkan
terima kasih yang setulus-tulusnya atas segala apa yang telah Tuhan berikan.
Kesimpulan
dari keempat tipe Bhakta tadi adalah, untuk tipe pertama, kedua dan ketiga,
mereka bersikap seperti itu karena memang kemampuannya baru mencapai tahap
demikian. Apapun tujuannya memuja dan menyembah Tuhan tidak masalah, yang
terpenting mereka percaya dan bhakti kepada Tuhan, dan mereka pun mendapat
pengakuan sebagai pemuja Tuhan.
Memuja
Tuhan dengan dasar pikiran yang masih diselimuti pamrih duniawi, tentunya tidak
akan mendapat pahala rohani yang tinggi. Bhakta keempat adalah tingkatan bhakta
yang paling mulia, karena didasari oleh pikiran yang suci, tulus, tanpa pamrih,
karena mereka yakin bahwa segala kebutuhan hidup manusia dan mahluk hidup
lainnya telah disediakan oleh Tuhan berupa alam semesta beserta dengan segala
isinya. Disinilah Tuhan menguji manusia untuk dapat mengembangkan potensinya
dalam rangka mengolah isi alam, dengan tetap berlandasarkan pada konsep menjaga
keharmonisan dalam arti luas.
- Get link
- X
- Other Apps
Popular Posts
Posted by
SUBHATMA
wangsa, soroh, kasta dan warna di Bali
- Get link
- X
- Other Apps
Posted by
SUBHATMA
BUNGA YANG BOLEH DIGUNAKAN UNTUK YADNYA
- Get link
- X
- Other Apps
Comments
Post a Comment