Search This Blog
Kita semua adalah pelayan; biasa jadi pelayan keinginan sendiri, pelayan orang lain, pelayan masyarakat atau pelayan Tuhan ; jadilah pelayan yang mampu menyelamtkan diri di dunia dan akhirat
Featured
- Get link
- X
- Other Apps
Posted by
SUBHATMA
MENGAPA MEMUJA TUHAN
JENIS MANUSIA MEMUJA TUHAN
Empat Jenis Tipe Manusia Memuja
Tuhan
Caturwidha bhajante mam
Caturwidha bhajante mam
Janah
sukritino 'rjuna,
Arto
jijnasur artharthi
Jnanis ca
bharatasabha.
(Ada empat
macam orang yang baik hati memuja Tuhan, wahai Arjuna, yaitu : mereka yang
sengsara, yang mengejar ilmu, yang mengejar harta dan yang berbudi, O Arjuna).
Bhagawadgita, VII.16
Mengapa Tuhan perlu kita dekati dan
kita puja? Bukankah Tuhan ada dimana-mana. Satu hal yang harus dipahami oleh
manusia, bahwa agama dasarnya adalah keyakinan. Dengan dasar keyakinan inilah
kemudian manusia yakin bahwa yang di dekati dan di puja itu ada yaitu Ia Yang
Mahakuasa segala-galanya serta bersifat maha pengasih, maha pengampun dan
sebagainya. Disamping itu kita menyadari bahwa manusia memiliki kelemahan dan keterbatasan.
Setelah kita memiliki keyakinan bahwa Tuhan itu ada dan sadar akan kelemahan
serta keterbatasan yang dimiliki manusia maka akan melahirkan sikap mendekatkan
diri dan memujaNya, inilah yang disebut dengan Sembahyang. Pada saat
sembahyang, Pertama, kita melantunkan doa-doa pujaan dan pujian untuk
mengagungkan, menyanjung kemahakuasaanNya. Kedua, menyampaikan segala
permohonan, seperti permohonan keselamatan, panjang umur, permohonan dipermudah
mencari reziki, permohonan kesembuhan dan sebagainya.
Tuhan ada dimana-mana, Beliau ada di
Pura dan di luar Pura, termasuk berada pada setiap insan makhluk. Kalau Tuhan
ada di luar Pura ,apa perlunya kita datang ke Pura memuja Tuhan? Untuk menjawab
pertanyaan tentang pentingnya memuja Tuhan di Pura dapat diumpamakan seperti
seekor sapi betina. Seluruh tubuh sapi perah terdiri dari daging, tulang, otot,
dan lain-lainnya berfungsi menghasilkan air susu. Air susu hanya dapat
dikeluarkan lewat puntingnya. Demikian pula halnya bagi manusia kebanyakan yang
ingin mendekatkan diri kepada Tuhan, hanya pada tempat yang bersih dan suci
akan dirasakan kehadiran Tuhan. Menurut kitab Suci Bhagawadgita Bab VII sloka
16, menyebutkan ada empat tipe bhakta (umat/mamusia) yang baik memuja Tuhan
yang dikenal dengan Catur Widha Bhajante,
yaitu :
Pertama, Artah: artinya bhakta yang memuja Tuhan karena ditimpa kemalangan,
penderitaan, kesusahan dan sakit. Tuhan dipuja dan dipuji, mohon diringankan
bahkan dibebaskan dari segala
penderitaan, mohon kesembuhan dari penyakit yang ia derita. Kenyataan ini tidak
dapat kita pungkiri, setiap orang pasti pernah mengalaminya. Segala upaya telah
ditempuh untuk kesembuhan dari penyakit yang diderita, mulai dari pengobatan
medis (dokter), pengobatan tradisional (dukun dan Paranormal ), tidak juga menunjukkan
gejala-gejala kesembuhan. Satu-satunya jalan terakhir ditempuh adalah dengan
cara sembahyang (berjapa), mohon kemujizatan Tuhan
Kedua, Artha Arthi: artinya bhakta yang memuja Tuhan dengan tujuan
mendapatkan keuntungan material. Begitu kekayaan material dicapai, Tuhan
dilupakan, karena kita sangat sibuk dan terlena menikmati kesenangan duniawi.
Bahkan mungkin untuk memikirkan mati pun tidak sempat.
Kejayaan menikmati kesenangan
material tidak selamanya dapat kita pertahankan, suatu saat pasti mengalami
musibah berupa gulung tikar. Pada saat inilah bhakta kembali ingat memuja
Tuhan, bahkan dengan cara-cara yang berlebihan, menghaturkan persembahan berupa
sesaji dengan biaya yang mahal.
Ketiga, Jijnasuh: Artinya memuja Tuhan dengan mengharapkan kedudukan dan
kepandaian atau ilmu pengetahuan. Setiap manusia yang masih tergolong awam
dalam hal spiritual, permohonannya ini dianggap wajar. Karena mereka yakin
Tuhan Maha Pemurah dan maha pengasih. Apabila permohonannya dikabulkan dan
didasari oleh usaha kerja keras, tanpa mengenal putus asa, bertambah teballah
keyakinannya kepada Tuhan.
Keempat, Jnani,
artinya : bhakta yang memuja Tuhan karena kewajiban sebagai orang yang
beragama. Bhakta ini hanya memuja Tuhan, mensyukuri dan mengucapkan terima
kasih yang setulus-tulusnya atas segala apa yang telah Tuhan berikan.
Kesimpulannya: Tipe Bhakta pertama, kedua dan ketiga,
mereka berlaku seperti itu karena memang kemampuannya baru mencapai tarap
demikian. Apapun tujuannya memuja dan menyembah Tuhan tidak masalah, yang
terpenting mereka percaya dan bhakti kepada Tuhan, dan mereka pun mendapat
pengakuan sebagai pemuja Tuhan. Memuja Tuhan dengan dasar pikiran yang masih
diselimuti pamrih duniawi, tentunya tidak akan mendapat pahala rohani yang
tinggi. Bhakta keempat adalah tingkatan bhakta yang paling mulia, karena
didasari oleh pikiran yang suci, tulus, tanpa pambrih, karena mereka yakin
bahwa segala kebutuhan hidup manusia dan mahluk hidup lainnya telah disediakan
oleh Tuhan berupa alam semesta beserta dengan segala isinya. Disinilah Tuhan
menguji manusia untuk dapat mengembangkan potensinya dalam rangka mengolah isi
alam, dengan tetap berlandasarkan pada konsep menjaga keharmonisan dalam arti
luas.
- Get link
- X
- Other Apps
Popular Posts
Posted by
SUBHATMA
wangsa, soroh, kasta dan warna di Bali
- Get link
- X
- Other Apps
Posted by
SUBHATMA
BUNGA YANG BOLEH DIGUNAKAN UNTUK YADNYA
- Get link
- X
- Other Apps
Comments
Post a Comment